Salah satu pulau yang wajib dikunjungi di Indonesia adalah Togean. Dijamin, tidak mau pulang!Keindahan Kepulauan Togean tidak perlu diragukan lagi, banyak wisatawan Domestik dan Mancanegara datang menghabiskan waktu berlibur, pemandang alamnya yang indah akan memanjakan siapa saja yang menghampirinya, pulau pulau kecil yang di hiasan tebing-tebing karang menjulang tinggi.Laut yang bersih dengan anekaragam jenis ikan dan terumbu karang cocok bagi pencinta snorkeling dan diving, keramahan penduduk lokal, keunikan suku bajo, melengkapi liburan anda di Pulau Togean.
Setahun yang lalu, saya melakukan perjalanan wisata kepulauan Togean, Kadidiri, Ampana, Sulawesi Tengah, menempuh perjalanan darat dari kota Palu menuju Ampana, kurang lebih 9 – 11 jam.Perjalanan darat mengunakan armada travel touna indah, salah satu agent perjalanan darat yang cukup terpercaya dan nyaman, beralamat Jl. samratulangi palu, harga tiket Palu – Ampana Rp.150.000,- , perjalanan akan melewati Parigi dan Poso, pilihan waktu keberangkatan pagi dan sore hari.
Berhubung saya berangkat sore saya tiba di ampana jam 1 malam, dan mampir di kontrakan seorang teman, untuk melanjutkan perjalanan esok harinya menuju wakai, sekitar jam 8 pagi saya sudah harus berada di pelabuhan untuk membeli tiket KM TOUNA yang harga tiketnya Rp. 30.000, dengan jadwal ke berangkatan jam 10 pagi, sambil menunggu kapal berangkat saya mencari sarapan disekitar pelabuhan, nasi kuning merupakan pilihan tepat untuk sarapan pagi. Setelah menempuh perjalanan Laut kurang lebih 6-7 jam, saya tiba di pelabuhan wakai.Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu kayu menuju kepulau togean, biasanya para pemilik cottage sudah mempersiapkan transportasi untuk menjemput tamu, saya menginap di pondok lestari dengan harga sewa perhari Rp. 250.000,- /orang includse sarapan, makan siang dan malam, satu-satunya cottage milik penduduk lokal, suasana dan keramahan pemilik membuat saya nyaman.
Trip hari pertama: Danau Ubur-Ubur yang sangat terkenal adalah tujuan saya, berbentuk seperti danau tapi sebenarnya sebuah proses alam yang terlihat seperti danau, mungkin dulu adalah lautan namun surut, dan air laut tersebut terkurung yang membentuk lubang besar cukup lama sehingga membentuk seperti danau, termasuk habitat ubur-ubur, yang telah berkembang biak dan berubah mengikuti proses alam, sehingga ubur-ubur didanau ini tidak menyengat, seperti ubur-ubur pada umumnya.setelah puas melihat ubur-ubur yang jumlahnya sangat banyak, saya melanjutkan perjalan menuju pantai marina, pantai dengan pasir putih, daya tarik pantai marina, kurang lebih 30 menit saya menikmati pemandangan bawa laut, warna – warni terumbu karang, rumah ikan – ikan hias beraneka ragam jenisnya, dan mungkin ada beberapa jenis – jenis ikan yang jarang bisa ditemukan di tempat lain selain di pantai Marina.
Setelah puas menikmati pemandangan bawa laut pantai marina,saya bersiap untuk kembali kepenginapan, dalam perjalanan disempatkan untuk melewati perkampungan bajo, diantara rumah-rumah terapung, berderet dipingiran pantai. perahu pun terus berjalan menjauh meninggalkan perkambungan dan terlihat matahari mulai terbenam, seakan mengucapkan salam seribu damai dari Kepulauan Togean.