Indonesia terdiri dari beragam pulau yang memiliki keunikan dan daya tarik salah satunya adalah Pulau Weh. Pulau ini terletak di Provinsi Banda Aceh tepatnya di ujung Barat Pulau Sumatera.
Tahukah detikers sejarah Pulau Weh dan apa saja daya tarik, keindahan, wisata, dan bagaimana rute menuju Pulau Weh? Jika belum, simak artikel berikut ini, yuk!
Sejarah Pulau Weh
Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, sejarah Pulau Weh dan asal usul nama Kota Sabang menyatu dalam mitologi tentang perseteruan antara Raja Alam yang bijaksana dan Raja Daru yang berkeinginan menguasai wilayah kekuasaan Raja Alam yang dikenal makmur pada masa itu.
Keinginan Raja Daru terhalang karena Raja Alam memelihara seekor naga sakti yang dinamai Sabang. Naga sakti tersebut sangat setia dan patuh kepada Raja Alam.
Hal ini menyebabkan Raja Daru meminta bantuan kepada dua raksasa, Seulawah Agam (laki-laki) dan Seulawah Inang (Perempuan). Maka, terjadi pertarungan antara naga Sabang dengan kedua raksasa.
Menyadari kekuatan kedua raksasa, naga Sabang memberitahu Raja Alam bahwa mereka akan kalah karena tidak akan bisa menang melawan kedua raksasa tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa saat kalah maka sungai yang memisahkan dua wilayah kekuasaan Raja Daru dan Raja Alam akan menyatu, bumi berguncang keras, dan air laut akan surut.
Naga Sabang meminta Raja Alam dan seluruh rakyat untuk melarikan diri ke tempat tinggi karena ketika air laut surut akan muncul ie beuna (gelombang laut yang melanda daratan karena gempa) yang akan menghantam daratan.
Naga Sabang pun kalah, kepalanya ditebas oleh Seulawah Agam. Kepala (ulee) naga Sabang yang terputus (lheuh) dibuang oleh Seulawah Agam ke tempat yang dikenal dengan Ulee Lheue.
Tubuh Naga Sabang dilempar oleh Seulawah Inong ke tengah laut. Tubuh inilah yang menjadi asal mula terbentuknya Pulau Weh dan menjadi penyebab kenapa pulau tersebut dinamakan Pulau Weh.
Dalam bahasa Aceh, weh artinya pergi atau pindah. Weh juga bisa dimaknai terpisah yang menggambarkan antara kepala dan badan naga Sabang yang terputus (ulee lheuh yang menjadi asal usul nama Kampung Ulee Lheue).
Bila melakukan perjalanan ke Kota Sabang, pasti tidak akan asing dengan daerah Ulee Lheue, dimana pelabuhan yang ada di sana menjadi satu-satunya akses penyeberangan menuju Kota Sabang.
Daya Tarik Pulau Weh
Dirujuk dari Journal of Tourism, Hospitality, Travel dan Business Event berjudul Analisis Daya Dukung Potensi Wisata Bahari Baru di Kawasan Wisata Pulau Weh sebagai Pulau Terluar oleh Agus, Pulau Weh memiliki berbagai ragam daya tarik, salah satunya keindahan pantai.
Terumbu karang juga dan Ikan hias merupakan keunggulan dan daya tarik panorama bawah laut Pulau Weh yang menjadi tujuan pengunjung. Selanjutnya, ombak Pulau Weh yang terkenal sangat kuat dan besar menjadi potensi untuk pengembangan kegiatan selancar.
Keindahan Pulau Weh
Dikutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Pulau Weh dikenal memiliki keindahan alam dan taman laut. Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Weh dapat menikmati keindahan biota laut yang indah dan cantik melalui kegiatan diving atau snorkeling.
Selain keindahan bawah laut, Pulau Weh juga memiliki potensi keanekaragaman satwa mulai dari reptil, monyet ekor panjang, dan beragam jenis burung migran.
Wisata Pulau Weh
Dilansir dari laman resmi Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, terdapat berbagai ragam wisata di Pulau Weh. Berikut sederet wisata yang ada di Pulau Weh:
Lhok Ie Meulee Ujung Kareung
Pantai Tapak Gajah
Benteng Bunker Jepang
Pantai Bate Dua Anoi Itam
Pantai Mata Ie Ujong Kareung
Lokasi Pulau Weh
Merujuk dari dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, lokasi Pulau Weh terletak di ujung barat pulau Sumatera. Pulau Weh memiliki luas 120,67 km2.
Dikutip dari laman resmi Wetlands International, Pulau Weh atau disebut Sabang (karena masuk dalam administratif Kota Sabang) terletak di antara 95° 13′ 02″ dan 95° 22′ 36″ BT dan antara 05° 46′ 28″ dan 05° 54′ 28″ LU.
Pulau Weh merupakan salah satu pulau terluar Indonesia dan merupakan titik 0 kilometer NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Thailand, dan India. Pulau Weh merupakan sebuah pulau atol atau pulau karang.
Rute
Dilansir dari laman resmi Wonderful Indonesia, bandara Banda Aceh adalah pintu gerbang ke Provinsi Aceh. Waktu penerbangan dari Jakarta ke bandara Banda Aceh kurang lebih 2 jam 40 menit. Terdapat penerbangan harian ke Banda Aceh dari Jakarta dan Medan.
Dari Banda Aceh menuju ke pelabuhan Ulee Lheue, pengunjung mempunyai pilihan naik ferry atau speedboat ke Sabang, di Pulau Weh. Perjalanan menggunakan speedboat memakan waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke Pelabuhan Sabang dengan keberangkatan dua kali sehari. Sedangkan, perjalanan ferry akan memakan waktu sekitar 2 jam.
Dirujuk dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, tersedia minibus, sepeda motor dan becak atau becak roda tiga untuk menjelajahi Pulau Weh. Untuk perjalanan yang lebih nyaman, pengunjung bisa menyewa mobil. Untuk menjelajahi Sabang dan pantainya, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berjalan kaki, meskipun tersedia taksi.