Keliling Gili Meno, Surga Tersembunyi nan Romantis di Lombok

Keliling Gili Meno, Surga Tersembunyi nan Romantis di Lombok

Sebagian besar penduduk Indonesia pasti sudah mengetahui keindahan Pulau Lombok yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di utara pulau ini, terdapat tiga pulau kecil yang jaraknya berdekatan satu sama lain, yakni Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan.

Wisatawan yang sedang berada di Bali atau Lombok biasanya menyempatkan diri berkunjung selama satu atau dua hari ke pulau yang berpasir putih dan berair jernih ini, untuk sekedar berolahraga air atau berpesta.

Meski jaraknya berdekatan, ketiga Gili ini memiliki karakter yang berbeda-beda.

Gili Trawangan yang letaknya paling jauh dari Lombok adalah yang paling terkenal, karena lebih dulu dikembangkan.

Banyaknya tempat penginapan dan tempat kongko membuat wisatawan lokal dan mancanegara ramai berdatangan. Setiap malam, ada saja pesta meriah yang digelar.

Berbanding terbalik dengan Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno memiliki suasana yang jauh dari hingar bingar.

Mengikuti Gili Trawangan, mulai bermunculan tempat penginapan dan tempat makan di Gili Meno, hanya saja harganya lebih mahal dari dua Gili lainnya.

Perairan Gili Meno juga memiliki keunikan, karena adanya titik Gili Meno Wall, di mana penyu-penyu biasa berenang di pagi hingga sore hari. Wisatawan pecinta olahraga air pasti lebih suka berada di sini.

Jadi jika ingin menikmati ketenangan sendiri atau bersama pasangan, Gili Meno layak dipilih.

Sama seperti Gili Trawangan dan Gili Air, pengunjung tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor untuk berkeliling Gili Meno.

Karenanya, penduduk lokal dan wisatawan hanya bisa menikmati pulau ini menggunakan sepeda, cidomo (semacam delman) atau berjalan kaki.

Untuk mencapai Gili Meno, wisatawan bisa menumpang kapal dari Lombok atau Gili Trawangan.

Pengunjung dari Lombok bisa berangkat dengan kapal umum dari Pelabuhan Bangsal. Dengan harga tiket Rp25 ribu, perjalanan kapal ditempuh sekitar 25 menit.

Sementara dari Gili Trawangan bisa menumpang kapal umum atau kapal cepat. Dengan harga tiket Rp23 ribu, kapal umum berangkat dua kali setiap harinya, yakni pukul 09.30 dan 16.00.

Sedangkan kapal cepat berangkat satu jam sekali setiap harinya, dengan harga tiket lebih mahal, Rp85 ribu.

Akhir pekan kemarin, Mahamaya Boutique Resort dipilih sebagai tempat menginap karena letaknya yang dekat dengan Gili Meno Wall.

Berikut ini ialah kegiatan yang berada satu hari satu malam di Gili Meno:

05.00 – Matahari Terbit di Jetty Bar

Mengawali hari di Gili Meno dengan berburu terbitnya matahari di titik terjelas, yakni Jetty Bar, yang letaknya di sisi timur pulau, tak jauh dari Karma Reef Resort. Di sana juga merupakan titik penurunan penumpang yang menggunakan kapal cepat.

Dari hotel, mengayuh sepeda sekitar 10 menit ke titik tersebut. Meski masih sangat pagi, namun udara tidak terlalu dingin. Di sepanjang perjalanan, mata pun dimanjakan dengan pemandangan jajaran pepohonan dan hamparan laut.

Sesampainya di Jetty Bar, suasana masih sepi, tidak seperti suasana pemandangan matahari terbit di daerah wisata lain yang selalu dipenuhi wisatawan. Mungkin belum banyak wisatawan yang tahu akan keindahan di Gili Meno ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *