Kepulauan Kei yang terletak di Provinsi Maluku ini menyimpan beragam keindahan alam yang akan membuat wisatawan merasakan ketenangan. Terdapat 76 destinasi wisata, terbagi atas wisata alam, budaya, sejarah, dan religi. Salah satu objek yang wajib dikunjungi yaitu Pantai Ngurbloat.
Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah Maluku Tenggara Andi ABD Rahman Azis mengatakan, pasir di Partai Ngurbloat terkenal paling lembut dan halus di dunia. Bahkan, teksturnya seperti tepung.
Selain itu, terdapat Pantai Nirun yang berada di sela-sela tebing dan Goa Hawang yang menyimpan air jernih. Untuk menempuh perjalanan dari Kei Kecil ke Kei Besar atau sebaliknya, bisa menggunakan speed boat. Warga mengoperasikannya dalam sehari, dua kali perjalanan.
“ Kei Kecil dan Kei Besar memiliki karaktristik. Kei Besar, air terjun dan pantai banyak, situs juga banyak, ada peninggalan peradaban kuno,” tuturnya dalam webinar Menelusuri KEIndahan Indonesia, Sabtu (26/06/2021).
Travel Content Creator Rikas Harsa menceritakan, pernah mengunjungi dua kali pada tahun 2015 dan 2016. Saat ini, ia sangat takjub dengan warna matahari yang dilihat saat terbit dan tenggelam.
“Unik banget saat sunrise dan sunset. Warnanya bagus, tingkat polusi di sana sangat rendah. [Sudah terlihat cerah] meski tidak menggunakan filter kamera. Nggak kebayang, warga di sini melihatnya setiap hari. Sangat bikin mind blowing, banyak momennya,” ucap Rikas.
Kemudian, ia juga sangat takjub dengan Gua Hawang yang menyimpan peninggalan zaman prasejarah. Di dalam gua yang dikelilingi hutan lebat ini, terdapat dua lubang yang menghubungkan mata air Evu dari sungai bawah tanah.
Meski telah dua kali ke Kei, Rikas masih ingin mengeksplorasi tempat lainnya di sini, seperti air terjun Hoko. Menurutnya, warga lokal Kei sangat ramah dan senang menolong, sehingga membuatnya betah untuk kembali ke sana.
Festival Pesona Meti Kei
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendukung pengembangan pariwisata Kepulauan Kei. Ia berujar, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keindahan Kepulauan Kei. Oleh karena itu, ini merupakan momentum dan menjadi inspirasi agar warga lebih mengetahui wilayah di Indonesia.
Terlebih, kelompok milenial di daerah tersebut sekarang semakin kreatif. Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun mengatakan, telah dilakukan promosi edukatif melalui media sosial. Ia berharap, Kepulauan Kei semakin dikenal dan menjadi destinasi favorit masyarakat.
Akhirnya, Festival Pesona Meti Kei masuk dalam agenda nasional Kementerian Pariwisata Indonesia. Selain memperkenalkan budaya dan adat istiadat kepulauan kei, pagelaran ini juga menjadi daya tarik pariwisata yang dipertontonkan kepada wisatawan lokal dan mancanegara.
“Bulan Oktober ada Meti Kei, ini merupakan acara tahunan atau pesta rakyat. Meti itu artinya surut, waktu air tersurut. Jadi, wisatawan bisa jalan di tengah laut. Kalau air laut naik, paling hanya sampai mata kaki. Selain itu, bisa juga mengambil ikan,” ucap Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah Maluku Tenggara.
Pada event ini, biasanya warga akan membagi-bagikan ikan di pinggir pantai. Akan terasa keakraban antara warga dengan wisatawan. Meski begitu, mereka tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Andi berpesan, apabila penasaran dengan objek pariwisata Kepulauan Kei, maka langsung saja datang. Akan banyak makanan khas disuguhkan dan banyak pemandangan yang tidak akan ditemui di tempat lainnya.
“Destinasinya murah dan terjangkau. Cocok buat honeymoon. Banyak cottage di pinggir pantai. Suasanannya tenang. Pas juga untuk traveller. Kei dikenal sebagai surga tersembunyi, dilihat dari review wisatawan di sini. Anda bisa disebut traveller sejati kalau sudah pernah ke Kei,” katanya.(Adv)